Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelunya bahwa fashion atau
pakaian adalah suatu bentuk dari komunikasi. Umberto Eco mengatakan
“berbicara melalui pakaian” yang dimaksudkan adalah bahwa pakaian
merepresentasika apa yang seseorang lakukan melalaui sebuah konteks
layaknya kata-kata tertulis maupun lisan. Untuk memahami fashion atau
pakaian sebagai komunikasi tidak cukup hanya dengan memahami komunikasi
sebagai pengiriman pesan. Seperti pada prinsipnya bahwa komunikasi
adalah proses, yaitu komunikasi dipandang sebagai suatu proses dimana
seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain dengan menggunakan satu
atau lebih medium atau saluran dengan beberapa efeknya. Dalam hal ini
garmen, yang merupakan bagian dari fashion atau pakaian, menjadi medium
atau saluran yang dipergunakan seseorang untuk menyatakan sesuatu kepada
orang lain dengan maksud mendorong terjadinya perubahan pada orang
tersebut. Garmen merupakan medium untuk mengirimkan pesan pada orang
lain. Seseorang mengirimkan pesan tentang dirinya sendiri melalui
fashion atau pakaian yang dipakainya. Fashion yang memadukan unsur
estetika dan unsur kreatif juga bisa menentukan penampilan dan status
sosial seseorang. Fashion atau pakaian pada tataran dasarnya adalah
berfungsi sebagai penutup, perlindungan, kesopanan dan daya tarik.
Didalam sebuah fashion, ada nilai-nilai yang ingin dipromosikan atau
dikomunikasikan melalui apa yang ditampilkan. Fashion merupakan sebuah
bentuk dari ekspresi individualistik. Fashion atau pakaian adalah cara
yang digunakan individu untuk membedakan dirinya sendiri sebagai
indifidu dan menyatakan beberapa keunikannya. Fashion mendefinisikan
peran sosial yang dimiliki seseorang. Pakaian yang berbeda yang
dikenakan oleh orang yang berbeda, memungkinkan adanya interaksi sosial
yang berbeda pula. Fashion atau pakaian kerap digunakan untuk menunjukan
nilai ekonomi atau status seseorang. Fashion adalah sebuah fenomena
komunikatif dan kultural yang digunakan oleh suatu kelompok untuk
mengkonstrusikan dan mengkomunikasikan identitasnya, karena fashion
mempunyai cara nonverbal untuk memproduksi serta mempertukarkan makna
dan nilai-nilai. Fashion sebagai aspek komunikatif tidak hanya sebagai
sebuah karya seni akan tetapi fashion juga dipergunakan sebagai simbol
dan cerminan budaya yang dibawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar