Kamis, 20 September 2012
Rabu, 12 September 2012
Senin, 10 September 2012
Sabtu, 08 September 2012
Kiprah Busana Muslim yang Mendunia
Hari-hari menjelang JFW 2013 semakin dekat. Rabu lalu, 15 Agustus 2012,
kembali diadakan konferensi pers sekaligus acara buka puasa bersama di
Mutiara Ballroom Hotel Gran Melia, Jakarta. Dalam kesempatan itu hadir
Svida Alisjahbana, CEO Femina Group sekaligus Ketua Umum JFW 2013,
Firman Taufick, Kepala Divisi Marketing Communication PT Bank Rakyat
Indonesia Tbk., Era Soekamto, Humas IPMI, dan David Perry, GM Gran Melia
Hotel sebagai pembicara.
Sesuai dengan tema tahun ini Indonesia Today, The World Tomorrow, JFW sebagai platform mode pertama di Indonesia turut mendukung visi Indonesia ‘Menuju Kiblat Fashion Muslim Dunia tahun 2020’. Dukungan dari jumlah penduduk muslim yang besar juga dengan semakin banyaknya desainer-desainer kreatif, maka tahun ini JFW akan menambah slot untuk show busana muslim. “Penambahan slot show busana muslim ini menandakan animo masyarakat yang besar terhadap perkembangan busana muslim. Salah satu contohnya, banyak sekali orang yang mengunjungi website kami khusus untuk melihat karya-karya Dian Pelangi, desainer busana muslim,” kata Svida Alisjahbana.
Karya-karya terbaik kategori busana muslim setiap tahunnya ditampilkan di JFW sehingga perhelatan ini menjadi referensi utama busana musim secara gobal. Tahun ini salah satu slot khusus muslim dipersembahkan oleh Bank BRI dengan menggandeng desainer busana muslim Irna Mutiara, Monica Juffry, dan Itang Yunasz. Setelah berpartisipasi untuk ketiga kalinya dalam Jakarta Fashion Week, Bank BRI ingin mengukuhkan persepsi dalam benak konsumen sebagai perbankan yang tidak hanya kuat di microbanking, namun mampu eksis sebagai bank yang kokoh di perkotaan dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan khalayak sasaran tersebut.
Kreativitas cara berbusana muslim di Indonesia turut diakui pula oleh Era Soekamto, Ketua Humas IPMI. Menurutnya busana muslim kini tampil lebih menarik dan ekspresif. Era juga menyatakan bahwa IPMI wajib mendukung template fashion di Indonesia. Ini terbukti dari partisipasi desainer-desainer IPMI setiap tahunnya di JFW.
“Untuk JFW 2013 konsep yang akan IPMI tampilkan adalah Global Nation dimana inspirasi tak berbatas dari mana saja namun tetap mengangkat kekayaan budaya lokal. Nantikan saja presentasi yang menarik dari Kami”, jelas Era. Dan sebelum saat berbuka puasa, turut ditampilkan beberapa koleksi busana muslim rancangan Tuti Cholid dan Denny Wirawan.
Tuti Cholid menampilkan busana muslim dalam warna-warna shocking seperti pink, lime green, orange untuk kesan fresh di Hari Raya. Detil bordir dalam warna senada pada bahan sifon silk membuat tampilan abaya panjang karya Tuti terlihat feminin. Pada busana muslim karya Denny Wirawan kesan misterius namun elegan tertuang dalam padu padan cape, pantalon, dan busana panjang dalam inspirasi motif tenun Kilim -tenun yang banyak dijumpai di Persia- dan juga motif tenun Sumba yang diaplikasikan melalui bentuk bordir.
Yang menarik, Hotel Gran Melia juga berpartisipasi dalam kemajuan industri fashion Indonesia. Para buyers, jurnalis maupun blogger internasional akan menginap di tempat ini selama Jakarta Fashion Week 2013 berlangsung. Seperti kata David Perry, Hotel Gran Melia siap mendukung penyelenggaraan acara besar itu. (Erin Metasari)
Sesuai dengan tema tahun ini Indonesia Today, The World Tomorrow, JFW sebagai platform mode pertama di Indonesia turut mendukung visi Indonesia ‘Menuju Kiblat Fashion Muslim Dunia tahun 2020’. Dukungan dari jumlah penduduk muslim yang besar juga dengan semakin banyaknya desainer-desainer kreatif, maka tahun ini JFW akan menambah slot untuk show busana muslim. “Penambahan slot show busana muslim ini menandakan animo masyarakat yang besar terhadap perkembangan busana muslim. Salah satu contohnya, banyak sekali orang yang mengunjungi website kami khusus untuk melihat karya-karya Dian Pelangi, desainer busana muslim,” kata Svida Alisjahbana.
Karya-karya terbaik kategori busana muslim setiap tahunnya ditampilkan di JFW sehingga perhelatan ini menjadi referensi utama busana musim secara gobal. Tahun ini salah satu slot khusus muslim dipersembahkan oleh Bank BRI dengan menggandeng desainer busana muslim Irna Mutiara, Monica Juffry, dan Itang Yunasz. Setelah berpartisipasi untuk ketiga kalinya dalam Jakarta Fashion Week, Bank BRI ingin mengukuhkan persepsi dalam benak konsumen sebagai perbankan yang tidak hanya kuat di microbanking, namun mampu eksis sebagai bank yang kokoh di perkotaan dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan khalayak sasaran tersebut.
Kreativitas cara berbusana muslim di Indonesia turut diakui pula oleh Era Soekamto, Ketua Humas IPMI. Menurutnya busana muslim kini tampil lebih menarik dan ekspresif. Era juga menyatakan bahwa IPMI wajib mendukung template fashion di Indonesia. Ini terbukti dari partisipasi desainer-desainer IPMI setiap tahunnya di JFW.
“Untuk JFW 2013 konsep yang akan IPMI tampilkan adalah Global Nation dimana inspirasi tak berbatas dari mana saja namun tetap mengangkat kekayaan budaya lokal. Nantikan saja presentasi yang menarik dari Kami”, jelas Era. Dan sebelum saat berbuka puasa, turut ditampilkan beberapa koleksi busana muslim rancangan Tuti Cholid dan Denny Wirawan.
Tuti Cholid menampilkan busana muslim dalam warna-warna shocking seperti pink, lime green, orange untuk kesan fresh di Hari Raya. Detil bordir dalam warna senada pada bahan sifon silk membuat tampilan abaya panjang karya Tuti terlihat feminin. Pada busana muslim karya Denny Wirawan kesan misterius namun elegan tertuang dalam padu padan cape, pantalon, dan busana panjang dalam inspirasi motif tenun Kilim -tenun yang banyak dijumpai di Persia- dan juga motif tenun Sumba yang diaplikasikan melalui bentuk bordir.
Yang menarik, Hotel Gran Melia juga berpartisipasi dalam kemajuan industri fashion Indonesia. Para buyers, jurnalis maupun blogger internasional akan menginap di tempat ini selama Jakarta Fashion Week 2013 berlangsung. Seperti kata David Perry, Hotel Gran Melia siap mendukung penyelenggaraan acara besar itu. (Erin Metasari)
pengertian fashion
Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelunya bahwa fashion atau
pakaian adalah suatu bentuk dari komunikasi. Umberto Eco mengatakan
“berbicara melalui pakaian” yang dimaksudkan adalah bahwa pakaian
merepresentasika apa yang seseorang lakukan melalaui sebuah konteks
layaknya kata-kata tertulis maupun lisan. Untuk memahami fashion atau
pakaian sebagai komunikasi tidak cukup hanya dengan memahami komunikasi
sebagai pengiriman pesan. Seperti pada prinsipnya bahwa komunikasi
adalah proses, yaitu komunikasi dipandang sebagai suatu proses dimana
seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain dengan menggunakan satu
atau lebih medium atau saluran dengan beberapa efeknya. Dalam hal ini
garmen, yang merupakan bagian dari fashion atau pakaian, menjadi medium
atau saluran yang dipergunakan seseorang untuk menyatakan sesuatu kepada
orang lain dengan maksud mendorong terjadinya perubahan pada orang
tersebut. Garmen merupakan medium untuk mengirimkan pesan pada orang
lain. Seseorang mengirimkan pesan tentang dirinya sendiri melalui
fashion atau pakaian yang dipakainya. Fashion yang memadukan unsur
estetika dan unsur kreatif juga bisa menentukan penampilan dan status
sosial seseorang. Fashion atau pakaian pada tataran dasarnya adalah
berfungsi sebagai penutup, perlindungan, kesopanan dan daya tarik.
Didalam sebuah fashion, ada nilai-nilai yang ingin dipromosikan atau dikomunikasikan melalui apa yang ditampilkan. Fashion merupakan sebuah bentuk dari ekspresi individualistik. Fashion atau pakaian adalah cara yang digunakan individu untuk membedakan dirinya sendiri sebagai indifidu dan menyatakan beberapa keunikannya. Fashion mendefinisikan peran sosial yang dimiliki seseorang. Pakaian yang berbeda yang dikenakan oleh orang yang berbeda, memungkinkan adanya interaksi sosial yang berbeda pula. Fashion atau pakaian kerap digunakan untuk menunjukan nilai ekonomi atau status seseorang. Fashion adalah sebuah fenomena komunikatif dan kultural yang digunakan oleh suatu kelompok untuk mengkonstrusikan dan mengkomunikasikan identitasnya, karena fashion mempunyai cara nonverbal untuk memproduksi serta mempertukarkan makna dan nilai-nilai. Fashion sebagai aspek komunikatif tidak hanya sebagai sebuah karya seni akan tetapi fashion juga dipergunakan sebagai simbol dan cerminan budaya yang dibawa.
Didalam sebuah fashion, ada nilai-nilai yang ingin dipromosikan atau dikomunikasikan melalui apa yang ditampilkan. Fashion merupakan sebuah bentuk dari ekspresi individualistik. Fashion atau pakaian adalah cara yang digunakan individu untuk membedakan dirinya sendiri sebagai indifidu dan menyatakan beberapa keunikannya. Fashion mendefinisikan peran sosial yang dimiliki seseorang. Pakaian yang berbeda yang dikenakan oleh orang yang berbeda, memungkinkan adanya interaksi sosial yang berbeda pula. Fashion atau pakaian kerap digunakan untuk menunjukan nilai ekonomi atau status seseorang. Fashion adalah sebuah fenomena komunikatif dan kultural yang digunakan oleh suatu kelompok untuk mengkonstrusikan dan mengkomunikasikan identitasnya, karena fashion mempunyai cara nonverbal untuk memproduksi serta mempertukarkan makna dan nilai-nilai. Fashion sebagai aspek komunikatif tidak hanya sebagai sebuah karya seni akan tetapi fashion juga dipergunakan sebagai simbol dan cerminan budaya yang dibawa.
Menuju Hongkong Fashion Week
Setelah
memenangkan LPM Entrepreneur Award 2011 dan meraih kesempatan berguru
di Istituto Marangoni, Milan, Albert Yanuar makin mantap menjadi
perancang busana.
“Apresiasi dari pengajar Istituto Marangoni itu seperti menyemangati saya. Saya bisa membanggakan produk saya dan Indonesia di Milan. Terpikir, nih, nanti saya harus dapat apresiasi serupa jika tiba saatnya go international. Ketika pulang, saya harus memanfaatkan pelajaran ini sebaik-baiknya,” kata Albert kepada Grazia.
Albert langsung berstrategi. Dia berencana merenovasi butik, memperbaiki manajemen, dan menyiapkan berbagai cara untuk meningkatkan awareness—persis seperti yang diajarkan Istituto Marangoni.
“Sebelum ke Milan, saya cenderung otoriter. Mungkin karena background saya agak keras, jadi saya ingin pekerja di sini mengalami itu. Ternyata itu salah. Kesempatan saya ke Milan ini semacam introspeksi. Sekarang, saya lebih banyak sharing dengan mereka. Saya sedang membangun agar karyawan-karyawan saya bekerja seperti di antara keluarga.”
Ketika ditanya mimpinya saat ini, Albert tak ragu menjawab. “Membuat perusahaan sebagai perusahaan keluarga. Ada yang bekerja mati-matian dan akhirnya mengorbankan keluarga demi bisnis. Saya tak mau begitu. Saya mau keduanya berjalan seimbang. Dan, keluarga yang dimaksud ini juga tak hanya keluarga kandung.”
Albert juga bermimpi untuk membawa brand-nya ke luar negeri. Tak mudah, namun Albert mengerti bahwa dia harus berusaha keras.
“Saya tak mau asal bilang go international. Ingin bisnis di luar, tapi yang di dalam negeri belum kuat. Mau naik, tapi bagian bawahnya belum beres. Yang seperti, bagaimana mau sukses? Saya ingin, brand ini bisa kuat. Meskipun nanti saya sudah tak ada, brand Albert Yanuar bisa berjalan terus.”
“Saya ingin membuat lifestyle brand, jadi tak hanya baju. Ingin ada aksesori juga. Lalu, saya ingin seperti Giorgio Armani yang punya banyak lini. Oh iya, saya juga ingin punya mono brand store.
“Tahun depan, saya akan ke Hong Kong Fashion Week berkat rekomendasi Centre for Fashion Enterprise (CFE) dan Jakarta Fashion Week (JFW).” Albert Yanuar adalah salah satu dari delapan desainer muda berpotensi yang terpilih dalam program CFE yang digelar Jakarta Fashion Week. Pada penyelenggaraan Jakarta Fashion Week 2013, para desainer CFE akan menampilkan karya-karya terbaik mereka setelah mengikuti bimbingan dari para pakar fashion asal London. (Nadya Paramitha/Grazia)
“Apresiasi dari pengajar Istituto Marangoni itu seperti menyemangati saya. Saya bisa membanggakan produk saya dan Indonesia di Milan. Terpikir, nih, nanti saya harus dapat apresiasi serupa jika tiba saatnya go international. Ketika pulang, saya harus memanfaatkan pelajaran ini sebaik-baiknya,” kata Albert kepada Grazia.
Albert langsung berstrategi. Dia berencana merenovasi butik, memperbaiki manajemen, dan menyiapkan berbagai cara untuk meningkatkan awareness—persis seperti yang diajarkan Istituto Marangoni.
“Sebelum ke Milan, saya cenderung otoriter. Mungkin karena background saya agak keras, jadi saya ingin pekerja di sini mengalami itu. Ternyata itu salah. Kesempatan saya ke Milan ini semacam introspeksi. Sekarang, saya lebih banyak sharing dengan mereka. Saya sedang membangun agar karyawan-karyawan saya bekerja seperti di antara keluarga.”
Ketika ditanya mimpinya saat ini, Albert tak ragu menjawab. “Membuat perusahaan sebagai perusahaan keluarga. Ada yang bekerja mati-matian dan akhirnya mengorbankan keluarga demi bisnis. Saya tak mau begitu. Saya mau keduanya berjalan seimbang. Dan, keluarga yang dimaksud ini juga tak hanya keluarga kandung.”
Albert juga bermimpi untuk membawa brand-nya ke luar negeri. Tak mudah, namun Albert mengerti bahwa dia harus berusaha keras.
“Saya tak mau asal bilang go international. Ingin bisnis di luar, tapi yang di dalam negeri belum kuat. Mau naik, tapi bagian bawahnya belum beres. Yang seperti, bagaimana mau sukses? Saya ingin, brand ini bisa kuat. Meskipun nanti saya sudah tak ada, brand Albert Yanuar bisa berjalan terus.”
“Saya ingin membuat lifestyle brand, jadi tak hanya baju. Ingin ada aksesori juga. Lalu, saya ingin seperti Giorgio Armani yang punya banyak lini. Oh iya, saya juga ingin punya mono brand store.
“Tahun depan, saya akan ke Hong Kong Fashion Week berkat rekomendasi Centre for Fashion Enterprise (CFE) dan Jakarta Fashion Week (JFW).” Albert Yanuar adalah salah satu dari delapan desainer muda berpotensi yang terpilih dalam program CFE yang digelar Jakarta Fashion Week. Pada penyelenggaraan Jakarta Fashion Week 2013, para desainer CFE akan menampilkan karya-karya terbaik mereka setelah mengikuti bimbingan dari para pakar fashion asal London. (Nadya Paramitha/Grazia)
keputusanmu
Aku yang tinggal sendiri
Karna kau sudah tak
Perduli padaku ..
aku hanya ingin kau mencintaku
tak ingin yang lain
kenapa kau meninggalkanku
aku sungguh menyesal ..
karna sudah mengkhianatimu
Kata – kata yang menyakitkan
Yang keluar dari mu
Sungguh membuatku TERLUKA !
aku yang tak bisa
berbuat apa – apa hanya
bisa menangis karna
KEPUTUSANMU ..
Jumat, 07 September 2012
Berbeda ------->
Kenapa kau tidak bisa mengerti aku
Seandainya nanti kau berubah
Aku tetap tidak bisa
Menerimamu ..
prinsip , sikap , dan sifatmu
yang membuat perbedaan
diantara kita ,,
Mengertilah .. Aku ingin mencoba
Namun aku tidak bisa mencintaimu
Aku tidak ingin menyakiti
Hatimu ….
dengan mempermainankan cintamu
yang begitu tulus padamu
“ terima kasih kau telah mencintaiku “
Kamis, 06 September 2012
sepi -_-
Kurasakan sepi kembali malam ini
Tanpa hadirnya kau disisiku
Setiap malam yang ku lalui
Penuh duka dan cita kadang sedih , gembira
Tak tahu kapan perasaan yang sesungguhnya
Yang sepenuhnya dapat kurasakan dengan sendirinya
Akankah kau hadir dan membuat diri ini
Tak sepi lagi tapi kemana dirimu dalam
Setiap bayang ku mencari diri yang hilang
Ku beranggap apakah akan ku temui
Bayangannya lagi yang akan hadir menemaniku
Dikala suatu malam ..
Langganan:
Postingan (Atom)